f

Selasa, 08 November 2011

Surat Cinta tuk kekasihku... sugiarti


Kepada: Kekasih Dan kakaku (Sugiarti)
yang selalu ku cintaإ



Bismillahirrahmanirrahim…… Ba,da tahmid dan sholawat. Sebuah renungan, tak henti hentinya yang sering kita syukuri. Segala puji bagi Allah… semoga kita selalu jadi hamba yang bersukur. Semoga Allah Membuka hati kita agar mampu menjalankan aturan- aturanya amiiin.
          Keyakinan bahwa semua sudah di atur oleh Nya. Keyakinan bahwa kita akan di beri pendamping yang mampu memberikan menuntun kita pada kebahagiaan dunia akherat.
          Apakabar wahai kandaku tersayang….?
          Masihkah engkau menungguku…? Taukah engkau, ku masih menunggu, menanti atau whatever-lah atau yang sejenisnya, emang ku menyadari engkau tak menyuruhku menunggu walaupun menunggumu dalam posisi seperti ini sangatlah melelahkan, tapi menunggumu adalah hal yang sangat istimewa. Bayakhal yangku dapat, dengan menunggu, ku merenungi kesalah yang besar yang membuat engkau membenciku dan sebuah keihlasan yang mungkin engkau tak lagi mau denganku… 
Taukah engkau..? kenapa ku masih menunggumu sampai saat ini…?
          Masih ingatkah engkau di saat engkau cium aku…? Ku menangis.. ku memintamu jangan tinggalkanku..?
          Taukah engkau kenapaaku hanya memberimu sebuah Al-Qur’an..? tuk mengiringi kepergianmu…?
          Taukah engkau apa arti q memberikan cincin padamu..? walau itu bukanlah cincin emas yang engkau harapkan…
          Sungguh ku ingin selalu menangis jikalau ku mengingatmu melihat fotomu, kenangan manis, kemantapan hati ini pada engkau…. Sungguh tak kuat hati ini engkau tinggalkan, ku sungguh sudah merasakan kedekatan semua keluargamu… susah payah ku meyainkan seluruh keluargaku untuk menyetujui huhungan ku denganmu.  Tetapi kenapa giliran ku dapat retu dari mereka dengan susah payah, justru sekarang engkau yang meninggalkan ku, di saat ku begitu takut akan kehilanganmu disaat ku membutuhkanmu untuk jadi pendampingku…?
Kumasih menunggumu sampai saat ini karena engkau adalah cahaya bagiku untuk mengabdi pada-Nya peyemangat hidupku.. Mungkin engkau dah lupa akan sebuah janji yang ku pinta darimu maupun yang engkau ucapkan untuku…  inilah salah satu alasanku menunggumu disaming ku mengharapkanmu tanpa batas ku juga berusaha menepati janjiku dan apa yang sudah terlempar dari lidahku.. ku tau.., ku hanya bisa berusaha walaupun janji tetaplah janji yang mungkin ku harus ingkari.. karena ku sadar cinta tak bisa di paksakan & ku ga mau mencintai orang dengan sebuah paksaan karena itu justru dirikulah yang akan menyakiti diriku sendiri dan dirimu dengan sakit yang abadi..
Kumasih menunggumu sampai saat ini karena engkaulah tujuanku dari awal ku bertemu denganmu, engkaulah sumber semangatku, engkaulah sumber ujianku yang begitu membahagiakanku.. di awal ku bertemu denganmu engkaulah pengujiku.. penguji fisiku dan mentalku.. penguji puasaku.. jika tak percaya tanyakanlah pada ibumu, ku percaya karena mereka mengetahui tentang diriku hingga ia sangat ingin engkau denganku, ku melihat keahagia mereka tanpa terkira melihat hubungan ku dengan mu..
Masih ingatkah engkau di saat engkau cium aku…? Ku menangis.. ku memintamu jangan tinggalkanku..? Memang benar ku sangat takut atas murka Allah, takut kesiasiaan tirakatku & puasaku tanpa guna, Tpi disisi lain ku sangat bahagia bisa mendapatkan dekapan, ciuman manismu yang tak pernah ku rasakan dari wanita manapun. Tangisan ku di saat itu bercampur aduk antara kebahagiaanku, dukaku dan kebodohanku kenapa ku berani melakukannya pada wanita yang seharusnya ku jaga jiwa ragannya ,dan ketakutanku akan kehilangganmu yang begitu besar hingga tanpa sadar ku menjatuhkan air mata, juga pertanggung jawaban pada jiwa ini padamu dan pada Allah..
Kini mana tanggung jawabmu…? Atas perbuatanmu…? Atas kebodohanmu kepada wanita yang seharusnya engkau jaga…?  Disinilah rasa dosaku yang begitu besar yang terngaing-ngaing dalam pikiranku yang tak tau harus bagaimana…

Taukah engkau kenapaaku hanya memberimu sebuah Al-Qur’an..? tuk mengiringi kepergianmu…? Ku ingin cinta ini dilandasi dengan iman dan takwa, ku ingin cinta ini suci, ku ingin engkau benar -  benar menjadi pendampingku untuk menuju keridhoan_Nya. Ku ingin engkau kuat akan cobaan yang menimpamu disana, dan sebuah gambaran kecil atas keseriusanku  mendampingimu tuk membawamu kepada ridhonnya.
Taukah engkau apa arti ku memberikan cincin padamu..? walau itu bukanlah cincin emas yang engkau harapkan… supaya engkau senantiasa mengingat aku, supaya engkau tahan akan cobaan, mengerti sebuah keseriusanku padamu, dan lambang dimana aku selalu menunggumu.. menunggumu sampai saat ini..
Mungkin inilah evaluasi dan memperbaiki diri ku.. menyadari dosa2 yang pernah ada.. ku biarkan air mata ini mengalir di setiap 1/3 malam, ku mendamba sebuah ketenangan, kesejukan, kenikmatan, dan kebahagiaan, yang bisa membuatku bersukur sabar tawakal menghadapi skenario Yang di berikan Allah kepadaku..
Ku buat tulisan ini tak meminta apa-apa hanya sebuah maaf yang besar atas sebuah kebodohan yang ku lakukan padamu…. Bukanlah menuntutmu kembali padaku, bukan pula mengadilimu atas sebuah kesalahan terbesarku.. walau sesungguhnya memang benar ku masih menunggumu, masih memberikan pintu hatiku padamu…
Ku rasa mungkin inilah isi hati ku yang masih banyak yang belum terlulis dan takdapat teringat untuk menjadi salah satu sarana.. meminta maaf padamu atas sebuah kebodohanku dan sekalilagi aku minta maaf seandainya justru dengan tulisan ini engkau tambah marah. Dan yang terahir…… hanya kepada Allah ku mohon ampun atas semua salah dan kelemahan dir, subhanakallahuma wa bihamdi, asyhadualla illaha illa anta, astagfiruka wa atubu ilaik…

          والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 (Adekmu Hatif Saiful Mursid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar