Kepada: Kekasih Dan kakaku (Sugiarti)
yang selalu
ku cintaإ
Bismillahirrahmanirrahim…… Ba,da
tahmid dan sholawat. Sebuah renungan, tak henti hentinya yang sering kita
syukuri. Segala puji bagi Allah… semoga kita selalu jadi hamba yang bersukur.
Semoga Allah Membuka hati kita agar mampu menjalankan aturan- aturanya amiiin.
Keyakinan
bahwa semua sudah di atur oleh Nya. Keyakinan bahwa kita akan di beri
pendamping yang mampu memberikan menuntun kita pada kebahagiaan dunia akherat.
Apakabar
wahai kandaku tersayang….?
Masihkah
engkau menungguku…? Taukah engkau, ku masih menunggu, menanti atau whatever-lah
atau yang sejenisnya, emang ku menyadari engkau tak menyuruhku menunggu
walaupun menunggumu dalam posisi seperti ini sangatlah melelahkan, tapi
menunggumu adalah hal yang sangat istimewa. Bayakhal yangku dapat, dengan
menunggu, ku merenungi kesalah yang besar yang membuat engkau membenciku dan
sebuah keihlasan yang mungkin engkau tak lagi mau denganku…
Taukah engkau..? kenapa ku masih
menunggumu sampai saat ini…?
Masih
ingatkah engkau di saat engkau cium aku…? Ku menangis.. ku memintamu jangan
tinggalkanku..?
Taukah
engkau kenapaaku hanya memberimu sebuah Al-Qur’an..? tuk mengiringi
kepergianmu…?
Taukah
engkau apa arti q memberikan cincin padamu..? walau itu bukanlah cincin emas
yang engkau harapkan…
Sungguh ku ingin selalu menangis
jikalau ku mengingatmu melihat fotomu, kenangan manis, kemantapan hati ini pada
engkau…. Sungguh tak kuat hati ini engkau tinggalkan, ku sungguh sudah
merasakan kedekatan semua keluargamu… susah payah ku meyainkan seluruh keluargaku
untuk menyetujui huhungan ku denganmu.
Tetapi kenapa giliran ku dapat retu dari mereka dengan susah payah,
justru sekarang engkau yang meninggalkan ku, di saat ku begitu takut akan
kehilanganmu disaat ku membutuhkanmu untuk jadi pendampingku…?
Kumasih menunggumu sampai saat
ini karena engkau adalah cahaya bagiku untuk mengabdi pada-Nya peyemangat
hidupku.. Mungkin engkau dah lupa akan sebuah janji yang ku pinta darimu maupun
yang engkau ucapkan untuku… inilah salah
satu alasanku menunggumu disaming ku mengharapkanmu tanpa batas ku juga
berusaha menepati janjiku dan apa yang sudah terlempar dari lidahku.. ku tau..,
ku hanya bisa berusaha walaupun janji tetaplah janji yang mungkin ku harus
ingkari.. karena ku sadar cinta tak bisa di paksakan & ku ga mau mencintai
orang dengan sebuah paksaan karena itu justru dirikulah yang akan menyakiti
diriku sendiri dan dirimu dengan sakit yang abadi..
Kumasih menunggumu sampai saat
ini karena engkaulah tujuanku dari awal ku bertemu denganmu, engkaulah sumber
semangatku, engkaulah sumber ujianku yang begitu membahagiakanku.. di awal ku
bertemu denganmu engkaulah pengujiku.. penguji fisiku dan mentalku.. penguji
puasaku.. jika tak percaya tanyakanlah pada ibumu, ku percaya karena mereka
mengetahui tentang diriku hingga ia sangat ingin engkau denganku, ku melihat keahagia
mereka tanpa terkira melihat hubungan ku dengan mu..
Masih ingatkah engkau di saat
engkau cium aku…? Ku menangis.. ku memintamu jangan tinggalkanku..? Memang
benar ku sangat takut atas murka Allah, takut kesiasiaan tirakatku &
puasaku tanpa guna, Tpi disisi lain ku sangat bahagia bisa mendapatkan dekapan,
ciuman manismu yang tak pernah ku rasakan dari wanita manapun. Tangisan ku di
saat itu bercampur aduk antara kebahagiaanku, dukaku dan kebodohanku kenapa ku
berani melakukannya pada wanita yang seharusnya ku jaga jiwa ragannya ,dan
ketakutanku akan kehilangganmu yang begitu besar hingga tanpa sadar ku
menjatuhkan air mata, juga pertanggung jawaban pada jiwa ini padamu dan pada
Allah..
Kini mana tanggung jawabmu…?
Atas perbuatanmu…? Atas kebodohanmu kepada wanita yang seharusnya engkau
jaga…? Disinilah rasa dosaku yang begitu
besar yang terngaing-ngaing dalam pikiranku yang tak tau harus bagaimana…
Taukah engkau kenapaaku hanya
memberimu sebuah Al-Qur’an..? tuk mengiringi kepergianmu…? Ku ingin cinta ini
dilandasi dengan iman dan takwa, ku ingin cinta ini suci, ku ingin engkau benar
- benar menjadi pendampingku untuk
menuju keridhoan_Nya. Ku ingin engkau kuat akan cobaan yang menimpamu disana,
dan sebuah gambaran kecil atas keseriusanku mendampingimu tuk membawamu kepada ridhonnya.
Taukah engkau apa arti ku
memberikan cincin padamu..? walau itu bukanlah cincin emas yang engkau
harapkan… supaya engkau senantiasa mengingat aku, supaya engkau tahan akan
cobaan, mengerti sebuah keseriusanku padamu, dan lambang dimana aku selalu
menunggumu.. menunggumu sampai saat ini..
Mungkin inilah evaluasi dan
memperbaiki diri ku.. menyadari dosa2 yang pernah ada.. ku biarkan air mata ini
mengalir di setiap 1/3 malam, ku mendamba sebuah ketenangan, kesejukan,
kenikmatan, dan kebahagiaan, yang bisa membuatku bersukur sabar tawakal
menghadapi skenario Yang di berikan Allah kepadaku..
Ku buat tulisan ini tak meminta
apa-apa hanya sebuah maaf yang besar atas sebuah kebodohan yang ku lakukan
padamu…. Bukanlah menuntutmu kembali padaku, bukan pula mengadilimu atas sebuah
kesalahan terbesarku.. walau sesungguhnya memang benar ku masih menunggumu,
masih memberikan pintu hatiku padamu…
Ku rasa mungkin inilah isi hati
ku yang masih banyak yang belum terlulis dan takdapat teringat untuk menjadi
salah satu sarana.. meminta maaf padamu atas sebuah kebodohanku dan sekalilagi
aku minta maaf seandainya justru dengan tulisan ini engkau tambah marah. Dan
yang terahir…… hanya kepada Allah ku mohon ampun atas semua salah dan kelemahan
dir, subhanakallahuma wa bihamdi, asyhadualla illaha illa anta, astagfiruka wa
atubu ilaik…
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
(Adekmu
Hatif Saiful Mursid)